Sabtu, 20 Agustus 2011

Kenapa gadis-gadis Jepang tergila-gila pada Girl grup Korea?


Girl group Korea lebih banyak menarik perhatian gadis-gadis di Jepang daripada laki-lakinya. Sekitar 80 persen penonton pada penampilan debut Girls’ Generation di Ariake Coliseum Tokyo pada 25 Agustus lalu adalah perempuan, dari remaja hingga wanita berumur 30an. Sebagian dari mereka bahkan menggunakan baju Girls’ Generation. Hal yang sama terjadi dengan girl group Korea lain seperti 4Minute, KARA atau Brown Eyed Girls. Agensi mengakui bahwa walaupun grup tersebut bermaksud menargetkan laki-laki sebagai fansnya, ternyata lebih dari setengah fans-nya adalah gadis muda. Di Korea, girl group malah terkenal diantara laki-laki di segala usia, dari remaja hingga mereka yang berumur 50an.
Perbedaan dalam Imej

KB48 dan Morning Musume adalah girl group paling populer di Jepang tahun ini. Mereka memakai pakaian yang berumbai ala puteri atau seifuku ala anak sekolahan dengan senyum manis, mereka menari dan bernyanyi dengan koreografi gerakan yang imut dari tangan dan kaki. Semua telah menjadi rutinitas utama mereka. Namun girl group Korea memiliki keberanian dan imej dewasa juga lebih dinamis. Mereka mengenakan pakaian yang lebih memperlihatkan bentuk tubuh atau skinny jeans yang ketat, dan menari dengan koreografi yang menggunakan seluruh anggota tubuh. Di panggung, mereka tampil dengan rasa percaya diri dan karismatik.
Kim Young-Min dari SM Entertaiment mengatakan, “Para wanita Jepang yang sudah merasa ‘muak’ akan girl group Jepang yang lebih menarik naluri melindungi pria Jepang lebih memilih girl group Korea yang lebih tegas sebagai role modelnya.”
Lebih baik dalam Kemampuan


Berkat pelatihan yang sangat keras, girl group Korea cenderung lebih baik dalam menari dan bernyanyi daripada girl grup Jepang. Anggota dari girl group Korea rata-rata mengikuti tiga sampai enam tahun latihan, sementara girl group Jepang hanya berlatih sekitar enam bulan sampai setahun. Agensi di Jepang akhir-akhir ini mengubah sudut pandang dari kualitas ke kuantitas, dengan asumsi bahwa semua orang bisa menjadi ‘idola’ dengan dukungan marketing yang benar. AKB48, seperti namanya, memiliki (kurang lebih) 48 anggota yang melakukan pekerjaan sehari-hari untuk fans pada teater kecil di Akihabara, Tokyo. Sering kali anggotanya diturunkan langsung ke jalan untuk menemui fans lalu belajar dan bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Mengisi Kekosongan Boyband


Menurut Oricon, akhir-akhir ini gadis-gadis Jepang pada umur remaja dan 20an berpindah ke girl group Korea saat boyband Korea dalam masa vakum. Boyband seperti TVXQ, Big Bang, atau SHINee menarik gadis-gadis Jepang untuk mendengarkan K-Pop, dengan jumlah fans TVXQ dari Jepang terhitung lebih dari 300,000 orang (mungkin lebih dan terus bertambah). Hal itulah (banyaknya jumlah fans) yang mendesak agensi Jepang untuk lebih berkonsentrasi pada pasar boyband, menurut Shin Sung-hee dari Sony Music Entertainment. “Mereka (agensi Jepang) tampak kurang tertarik dengan girl group (Korea) bagaimanapun juga, karena itulah saat ini girl group Korea lebih mendapat perhatian (dari masyarakat) baik di Korea dan Jepang secara mengejutkan, dan di luar perkiraan” katanya.

Sumber : The Chosun Ilbo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar